Hubungan pajak dan asuransi

    Bagaimana kaitan antara pajak dan asuransi ?
Berikut 9 point penting update tentang Pajak dan Asuransi.

1. Hasil dari klaim asuransi di indonesia BUKAN merupakan obyek pajak.

2. Paper Asset dalam bentuk Insurance TIDAK KENA PAJAK dan BERBEDA dengan Property Asset.

3. Unit Link meskipun ada investasinya DIBEBASKAN DARI PAJAK karena ada fitur asuransi ( berbeda dengan reksadana atau jenis investasi  lainnya ).
Jadi mulai Juli  2015 tidak di kenakan pajak atas kelebihan antara penarikan dan penyetoran (sebelumnya kena pajak 20 %).

4. Warisan yang didapat dari Uang Pertanggungan Asuransi BUKAN OBJEK PAJAK.
Di Indonesia pajak  0 % , tetapi di Jepang warisan bisa di kenakan pajak  sampai 70%. Dan di Amerika sampai 40 %.

5. Hasil klaim asuransi untuk Beneficiary Owner (penerima manfaat, bisa menyamping, menurun garis ke bawah ataupun untuk siapapun) dan hasil klaim itu BUKAN obyek penghasilan kena pajak.

6. Polis Asuransi tidak perlu untuk dilaporkan  dalam SPT.
Di SPT tahun 2014 ada kolom “investasi lainnya” – dulu di SPT semula masuk ke kolom ini sekarang tidak perlu.

7. Klaim atau withdrawal (Penarikan Dana) masuk sebagai  Cash Inflow saja tapi BUKAN penghasilan yang merupakan Objek pajak.

8. Klaim Asuransi dari Polis Luar Negeri kena pajak sesuai ketentuan negara asal polis bersangkutan.

9. Warisan dalam properti ketika balik nama akan kena Bea BPHTB 5% dan BPHTB ini bukan pajak ke Negara , tetapi masuk klasifikasi Bea  masuk ke pendapatan Daerah.

                     SEMOGA BERMANFAAT
URL
Http://blogdualima.blogspot.com
Http://2puluhlima.blogspot.com
Youtube.com/c/duapuluhlima